Textbooks Surgery

Selasa, 26 Oktober 2010

| 0 komentar
                                                                                                                           


 judul : Current Diagnosis And Treatment Surgery
editor/pengarang : Gerard M. Doherty 
tipe file : chm (24 MB)
penerbit : 






download link : http://rapidshare.com/files/226859603/Surgery_-_Current_Diagnosis_and_Treatment_-_12th_Ed.chm

penting : untuk file jenis (.chm) jika tidak dapat dibuka setelah download, silahkan gunakan software berikut :
download Kchmviewer : click here

                                                                                                                           

judul : First Aid for the Surgery Clerkship
editor/ pengarang : Matthew S Kaufman dkk
file tipe : pdf (9,6 MB)
penerbit : 
  






download link : 


                                                                                                                          

judul : General Surgery
editor/pengarang : matthew j blecha
tipe file : pdf (11,4 MB)
penerbit :

download link :

                                                                                                                         

 

judul : Bailey and love's Short Practice of surgery
editor/pengarang : Norman S. William dkk
file tipe : pdf (84,7 MB)
penerbit : -

                                                                                                                    


judul : current surgical therapy
editor/pengarang : John L. Cameron
file tipe : rar (part 1 : 50,5 MB part 2 : 25,6)
penerbit : -










download link :
http://hotfile.com/dl/27256788/ccd5fd8/Current_Surgical_Therapy_9th_Ed.part1.rar.html
http://hotfile.com/dl/27257678/2e1bfb1/Current_Surgical_Therapy_9th_Ed.part2.rar.htm
(gunakan winrar untuk menggabungkan nya)
download Winrar : click here


                                                                                                                          
judul : Schwartz's Principles of surgery ninth edition
editor/pengarang : F. Charles Brunicardi
file tipe : .chm (123 MB)
penerbit : -









download link :
http://hotfile.com/dl/21975756/141ab46/Schwartzs_Principles_of_Surgery_Ninth_Edition.CHM.html

penting : untuk file jenis (.chm) jika tidak dapat dibuka setelah download, silahkan gunakan software berikut :
download Kchmviewer : click here

                                                                                                                             

judul : blackwell's clinical surgery
editor/pengarang: A. Cuschieri dkk 
file tipe : rar
penerbit :




download link :  
http://rapidshare.com/files/96540610/Clinical-Surgery.part1.rar
(gunakan winrar untuk menggabungkan nya)
download Winrar : click here






                                                                                                                                                       

Pemasangan Water seal drainage (WSD)

| 0 komentar


WSD merupakan tindakan invasif yang dilakukan untuk mengeluarkan udara, cairan (darah,pus) dari rongga pleura, rongga thorax dan mediastinum dengan menggunakan tube dan botol.

Indikasi :
Pneumothorak
Hemothorak
Thorakotomy
Efusi pleura
Empyema



Tujuannya :
1. Mengalirkan / drainage udara atau cairan dari rongga pleura untuk mempertahankan tekanan negatif rongga tersebut
2. Dalam keadaan normal rongga pleura memiliki tekanan negatif dan hanya terisi sedikit cairan pleura / lubrican.

Kontra indikasi pemasangan :
-Infeksi pada tempat pemasangan
-Gangguan pembekuan darah yang tidak terkontrol

Cara pemasangan
1.Tentukan tempat pemasangan, pada pasien laki-laki biasanya dipasang sejajar dengan puting susu (papilla mammae) ditengah tengah antara linea aksilaris anterior dekstra dan linea aksilaris posterior dekstra
2.Lakukan analgesia / anestesia pada tempat yang telah ditentukan.
3.Buat insisi kulit dan sub kutis searah dengan pinggir iga, perdalam sampai muskulus interkostalis.
4.Masukkan Kelly klemp melalui pleura parietalis kemudian dilebarkan. Masukkan jari melalui lubang tersebut untuk memastikan sudah sampai rongga pleura / menyentuh paru.
5.Masukkan selang ( chest tube ) melalui lubang yang telah dibuat dengan menggunakan Kelly forceps
6.Selang ( Chest tube ) yang telah terpasang, difiksasi dengan jahitan ke dinding dada
7.Selang ( chest tube ) disambung ke WSD yang telah disiapkan.
8.Foto X- rays dada untuk menilai posisi selang yang telah dimasukkan.





Indikasi menghentikan WSD :
Jika alat tersebut tidak bermanfaat lagi, yaitu :     
1. Paru telah kembali mengembang yang ditandai oleh :
    Tidak ada undulasi
    Cairan yang keluar tidak ada
    Tidak ada gelembung udara yang keluar
    Kesulitan bernafas tidak ada
    Pemeriksaan fisik tidak ada cairan atau udara
    Rontgen foto tidak ada cairan atau udara
 
2.Tube tidak berfungsi atau tersumbat

Anatomi,Fisiologi dan Farmakologi Sistem Saraf Otonom

Sabtu, 23 Oktober 2010

| 0 komentar
Sistem otonom ini dibagi menjadi  sistem simpatis dan  parasimpatis secara anatomi, fungsional, dan alasan farmakologis yang luas. 
Secara anatomis, sistem saraf simpatik memiliki motor cell station di substansia gresia lateral torakalis dan dua segmen teratas lumbal dari sumsum tulang belakang. Sistem parasimpatis berjalan sepanjang saraf kranial III, VII, IX dan X, dan sakral outflow, dengan cell station di segmen kedua, ketiga kadang-kadang segmen keempat sakral.
Menurut fungsinya, sistem saraf simpatis berhubungan erat dengan reaksi stress tubuh. ketika saraf ini dirangsang, terjadi pupil dilatasi, konstriksi pembuluh darah perifer, penigkatan pemakaian oksigen dan denyut jantung, dilatasi bronkus, menurunkan aktivitas viseral dengan menghambat peristaltik dan peningkatan kekuatan sfingter, proses glikogenolisis dihati, menstimulasi medula supradrenal dan berkeringat dan piloereksi. saraf simpatik pelvis menghambat kontraksi vesika urinaria .
Aliran darah koroner meningkat, sebagian disebabkan oleh efek langsung simpatis dan sebagian disebabkan oleh faktor tidak langsung yang termasuk kontraksi jantung yang kuat, menurunnya sistole, diastole relatif meningkat dan peningkatan konsentrasi metabolit vasodilator.
Sistem saraf simpatis berefek antagonis terhadap sistem simpatis. perangsangannya menyebabkan konstirksi pupil, penurunan frekwensi, hantaran dan respon rangsangan otot jantung, peningkatan peristaltik usus dengan relaksasi spingter . tambahan pada sistem parasimpatis pelvis menghambat spingter internal vesika urinaria.
sistem saraf simpatis mempunyai efek yang luas, menstimulasi banyak organ yang menimbulkan respon yang bervariasi. berbanding terbalik dengan aktivitas parasimpatis yang biasanya tidak menyeluruh dan terlokalisir. perbedaan ini dapat dijelaskan, setidaknya sebagian,  oleh perbedaan  secara anatomi yang telah diterngkan sebelumnya.
ssistem saraf perifer dapat bekerja secara sinergis contohnya reflek penurunan detak jantung sebagian disebabkan oleh rangsangan vagal dan sebagian karena penurunan rangsangan simpatis. beberapa organ mendapat inervasi otonom hanya dari satu sistem contohnya medulla supradrenal dan arteriol kutan hanya oleh saraf simpatis, sedangkan sekresi lambung neorogenik seluruhnya dikontrol oleh sistem para simpatis melalui saraf vagus

perbandingan efek stimulasi simpatis dan parasimpatis
                                                                                                                                  

Simpatis
Parasimpatis
Mata
Dilatasi pupil
Konstriksi pupil
Kelenjar air mata
Vasokontriktor
Sekretomotor
Jantung
Peningkatan frekwensi
Hantaran
Eksitabilitas
Menurunkan
Paru
Dilatasi bronkus
Kontriksi, sekretomotor mukus
Kulit
Vasokontriksi, pilo ereksi, sekretomotor kelenjar keringat

Kelenjar saliva
Vasokonstriktor
Sekretomotor
GIT
Menghambat peristaltic
Menigkatkan peristaltic, sfingter relax
Asam lambung

Sekretomotor
Pancreas

Sekretomotor
Hati
Glikogenolisis

Suprarenal
Sekretomotor

Vesika urinaria
Menghambat detrusor, stimulasi sfingter
Stimulasi detrusor, menghambat sfingter
Uterus
Kontraksi uterus, vasokonstriksi
vasodilatasi
                                                                                                                             

Secara farmakologi, terminal postganglion simpatis melepaskan adrenalin dan noradrenalin, dengan satu pengecualian pada terminal di kelenjar keringat, secara umum semua terminal postganglion parasimpatis melepaskan asetilkolin

Beberapa contoh obat yang bekerja pada sistem saraf otonom 
Simpatomimetik :
1. Amfetamin
Amfetamin atau Amphetamine atau Alfa-Metil-Fenetilamin atau beta-fenil-isopropilamin, atau benzedrin, adalah obat golongan stimulansia (hanya dapat diperoleh dengan resep dokter) yang biasanya digunakan hanya untuk mengobati gangguan hiperaktif karena kurang perhatian atau Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD)  pada pasien dewasa dan anak-anak. Juga digunakan untuk mengobati gejala-gejala luka-luka traumatik pada otak dan gejala mengantuk pada siang hari pada kasus narkolepsi dan sindrom kelelahan kronis
2. Efedrin
Efedrina (En: Ephedrine; EPH) adalah simpatomimetic amine yang umumnya dipakai sebagai stimulan, penekan nafsu makan, obat pembantu berkonsentrasi, pereda hidung tersumbat dan untuk merawat hypotensi yang berhubungan dengan anaesthesia. Efedrina mempunyai struktur yang sama dengan turunan sintetis amphetamine dan methamphetamine. Secara kimia, senyawa ini adalah alkaloid yang diturunkan dari berbagai tumbuhan bergenus Ephedra (keluarga Ephedraceae). Bahan ini secara umum dipasarkan dalam bentuk hidroclorida dan sulfat

Simpatolitik
1. Propanolol
Propranolol adalah non-selektif beta blocker terutama digunakan dalam pengobatan hipertensi . Merupakan blocker beta pertama yang berhasil dikembangkan. Propranolol tersedia dalam bentuk generik sebagai propranolol hidroklorida.

Parasimpatomimetik
1. Neostigmin
Neostigmin merupakan antikolinesterase yang digunakan untuk relaksasi  otot sampai relaksasi otot non depolarisasi (anastesi). Anti kolinesterase melawan efek obat pelemas otot non depolarisasi (kompetitif) seperti pankuronium, tetapi antikolinesterase memperlama kerja pelemas otot depolarisasi suksometonium. Neostigmin lama kerjanya lebih lama daripada endrofonium. Neostigmin adalah obat spesifik untuk melawan blokade non depolarisasi (kompetitif). Neostigmin bereaksi dalam 1 menit pada injeksi IV dan bertahan selama 20 -30 menit, mungkin diperlukan dosis kedua. Neostigmin juga dikombinasikan dengan atropin untuk mencegah bradikardia dan saliva berlebihan. Miastenia gavis adalah sindroma yang ditandai dengan lemah otot yang berat sehingga menyerupai kelumpuhan otot progresif tanpa gangguan perasaan atau atropi yang dapat menyerang setiap otot, terutama otot kelopak mata, otot tengkuk, otot kunyah, otot pipi dan otot anggota badan. Digunakan untuk mengobati Miastenia gravis ketika obat oral tidak memungkinkan. Distensi sesudah operasi dan retensi urin sesudah penyumbatan mekanik. Memperbaiki efek blok neuromuskulus non depolarisasi sesudah operasi

Parasimpatolitik
1. Atropin
Atropin adalah senyawa alam terdiri dari amine antimuscarinic tersier. Atropin adalah antagonis reseptor kolinergik yang diisolasi dari Atropa belladona L, Datura stramonium L dan tanaman lain keluarga Solanaceae. Meringankan  gejala gangguan pada gastrointestinal yang ditandai dengan  spasme otot polos (antispasmodic); mydriasis dan cyclopedia pada mata; premedikasi untuk mengeringkan sekret bronchus dan saliva yang bertambah pada intubasi dan anestesia inhalasi;   mengembalikan  bradikardi yang berlebihan; bersama dengan neostigmin untuk mengembalikan penghambatan non-depolarising neuromuscular, antidote untuk keracunan organophosphor ; cardiopulmonary resucitation.

2. Trihexyphenidil
Triheksifenidil adalah antikolinergik yang mempunyai efek sentral lebih kuat daripada perifer, sehingga banyak digunakan untuk terapi penyakit parkinson. Senyawa ini bekerja dengan menghambat pelepasan asetil kolin endogen dan eksogen. Efek sentral terhadap susunan saraf pusat akan merangsang pada dosis rendah dan mendepresi pada dosis toksik.



Textbooks Anatomy

Jumat, 22 Oktober 2010

| 1 komentar
                                                                                                                           

judul : ATLAS ANATOMI SOBOTA
editor/ pengarang : R putz and R pabst
file tipe : rar (part 1 : 100 MB, part 2 : 100 MB, part 3 : 77 MB)
penerbit : urban fischer






download link :
http://rapidshare.com/files/59735116/sobotta_atlas_anatomy.part3.rar
(gunakan winrar untuk menggabungkan nya)
download Winrar : click here

                                                                                                                             



judul : Clinical Anatomy, Applied anatomy for students and junior doctors
editor/pengarang :  Harold Ellis
file tipe : pdf (18,6 MB)
penerbit : blackwell science




download link :

                                                                                                                            

judul : Anatomy at a Glance
editor/pengarang : Omar Faiz,David Moffat
file tipe : pdf (6,3 MB)
penerbit : Blackwell Science



download link:

Textbooks Dermatology

| 0 komentar
                                                                                                                              

judul: fitzpatrick dermatology in general medicine
editor/pengarang  : klaus wolff dkk
file tipe : pdf 
penerbit   : the mcgraw-hill companies









download link :

                                                                                                                              

judul :ROOK'S TEXTBOOK OF DERMATOLOGY, 2010 edition
editor/pengarang : tony burns dkk
file tipe : rar (part 1 : 100 MB, part 2 : 100 MB, part 3 : 83 MB)
penerbit : willey-blackwell





download link : 
http://hotfile.com/dl/77349606/09a576d/rooks.part3.rar.html

(gunakan winrar untuk menggabungkan nya)
download Winrar : click here

                                                                                                                            

judul : TOP TEN TIPS FOR A HEALTHY, GLOWING SKIN
editor/pengarang : 
penerbit :







download link :

                                                                                                                              

judul : PENYAKIT KULIT YANG UMUM DI INDONESIA
editor/pengarang : Emmy S. Sjamsoe Daili,Sri Linuwih Menaldi,I Made Wisnu
file tipe : pdf
penerbit : PT MEDICAL MULTIMEDIA INDONESIA








download link :









Rencana terapi diare pada anak sesuai derajat dehidrasi

| 0 komentar

Derajat dehirasi

dehidrasi berat
    terdapat dua atau lebih tanda dibawah ini :
        letargis/tidak sadar
        mata cekung
        malas minum
        cubitan kulit perut kembalisangat lambat (>2 detik)

dehidrasi ringan sedang
    terdapat dua atau lebih tanda dibawah ini :
        rewel, gelisah
        mata cekung
        minum dengan lahap
        cubitan kulit kembali lambat

tanpa dehidrasi
        tidak terdapat cukup tanda untuk diklasifikasikan sebagi dehidrasi ringa  atau berat 
 
Rencana terapi A, untuk anak diare tanpa dehidrasi

1. beri cairan tambahan
    jelaskan kepada ibu :
  • pada bayi muda, pemberian ASI merupakan pemberian cairan tambahan yang utama. beri ASI lebih sering dan lebih lama pada setiap pemberian
  • jika anak memperoleh ASI ekslusif, beri oralit atau air matang sebagai tambahan
  • jika anak tidak memperoleh ASI ekslusif, beri 1 atau lebih cairan berikut : oralit, cairan makanan (kuah sayur, air tajin) atau air matang
    anak harus diberi larutan oralit dirumah jika :
  • anak telah diobati dengan rencana terpai B dan C dalam kunjungan ini
  • anak tidak dapat kembali ke klinik jika diarenya bertambah parah
    ajari ibu cara mencampur dan memberikan oralit
           < 2 tahun : 50 sampai 100 ml setiap kali BAB
           > 2 tahun : 100 sampai 200 ml setiap kali BAB
           atau 10 cc/kgBB/setiap kali BAB
           cara meminumkan :
           - minumkan sedikit sedikit tetapi sering
           - jika anak muntah, tunggu 10 menit lalu lanjut dengan lebih lambat
           - teruskan pemberian cairan tambahan sampai diare berhenti

2. beri tablet zinc
    pada umur 2 bulan keatas, beri tablet zinc selama 10 hari dengan dosis :
    < 6 bulan : 1/2 tablet (10mg)/hari
    > 6 bulan : 1 tablet (20mg)/ hari

3. lanjut pemberian makan/ASI
 
Rencana terapi B, untuk anak diare dengan dehidrasi sedang/ringan

1. jumlah oralit yang diperlukan 3 jam pertama :
    75 ml/kgBB
    - mulailah memberi makan segera setelah anak ingin makan
    - lanjutkan pemberian ASI

2. berikan tablet zinc selama 10 hari

3. setelah 3 jam :
    - ulangi penilaian derajat dehidrasinya
    - pilih rencana terapi yang sesuai

4. jika ibu memaksa pulang sebelum pengobatan selesai :
    - tunjukan cara membuat oralit dirumah
    - tunjukan berapa larutan yang diberikan selama 3 jam pengobatan
    - berikan oralit yang cukup untuk dehidrasi


Rencana terapi C, untuk anak diare dengan dehidrasi berat
berikan cairan intravena secepatnya. jika anak bisa minum, beri oralit melalui mulut, sementara infus disiapkan. beri 100 ml/kgbb cairan ringer laktat atau ringer asetat (atau jika tidak tersedia, gunakan larutan NaCl) yang dibagi sebagai berikut :


        umur                      30ml/kgbb selama(I)                70ml/kgbb selama   
    <12 bulan                      1 jam                                      5 jam
  12 bulan - 5 th                 30 menit                                 2,5 jam



Sumber :

buku saku pelayanan kesehatan anak di rumah sakit (WHO)

coretan usang

Kamis, 21 Oktober 2010

| 0 komentar
Jangan ada lagi hujan

hari ini hujan lagi dan lagi
ku ingin menikmati terik matahari
tapi lautan tak cukup untuk menghabisi

hujan itu datang lagi dan lagi
kesendirianku sudah lama tak kupikirkan
hanya satu yang ku ingin
mentari...........
                                                                                          

Cahaya abadi

Saat gelap yang kau ingat cahaya
Tapi yang bersinar terlalu banyak untuk kau pilih
Kini...saatnya untuk berfikir

Tak ada cahaya yang tak redup
Abadi  bila hanya kau ingat
Ingat apa yang membuatnya padam
Dan menjauhlah...

Telah kembali

Kumbang itu telah kembali
Berusaha mengiung walau sayapnya agak rapuh
Berharap mawar itu kan berkedip
Dengan sedikit  yang bisa diartikan

Walau yang ditemukan mawar berduri
Tapi kau sudah kembali
Hidupmu kan terus berjalan..
Cobalah sambut pagi esok

Lukisan hidup

Hari ini kucoba
meneruskan lukisan hidup
yang pernah kehabisan tinta cita
di lembaran ini
ku ingin menggoreskan warna cerah
tapi ku belum memilih
Terlalu berat
Sangat berat...........
                                                         

Berlian

Walau yang dipikirkan tak lagi hanya hayalan
Senyum yang tertahan telah terbuka lebar
Tapi belum cukup sekian
Ku masih tetap berjuang agar tetap bertahan
Karena telah jatuh terlalu dalam
Dan tak ingin kesedihan membuat semua terdiam

Disamping telah ada sebongkah berlian
Yang terlalu indah untuk hanya disimpan
Bila masih hidup...
kan kurelakan tangan ini tuk tetap menggenggam
namun tak kurelakan tangan ini digantikan




Hanya saja


telah memiliki yang kupinta
tapi ku tak selalu punya mata
kadang ku hanya bisa bersuara 
tuk pastikan semua sempurna

maaf bila kuteriak terlalu lantang
hanya ingin semua baik baik saja

dezaro_knight




following

Diberdayakan oleh Blogger.